arrow_upward

Debat ke-2 Pilgub Sumbar Cukup Panas, tapi tak Berpengaruh pada Pemilih

Kamis, 03 Desember 2020 : 21.45
Edi Indrizal.

Padang, AnalisaKini.id -Debat kedua Pilgub Sumbar yang disiarkan secara langsung oleh TV One  Kamis (3/12/2020) berlangsung cukup panas dan lebih menarik daripada debat sebelumnya. 

Masing-masing paslon dengan caranya secara berimbang mampu menjelaskan visi misi dan program unggulan mereka untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan, pelayanan publik dan pengembangan SDM (pendidikan dan kesehatan). 

Tawaran program kerja yang ditanyakan moderator juga sama-sama lancar dan cukup bernas dipaparkan oleh para paslon. Saling melengkapi antara calon gubernur dan calon wakil gubernur  pun dalam menjawab silang tanya pun tampak berlangsung dinamis dalam debat ke-2 ini.

"Secara keseluruhan terlihat tidak ada yang dominan menonjol unggul, dan rata-rata paslon telah berusaha menampilkan performa terbaik mereka di hadapan publik," kata pengamat politik Edi Indrizal.

Menurut dia, dari segi electoral effect debat ini mungkin tidak akan berpengaruh banyak lagi pada pemilih. Sebab sebagian besar pemilih yang akan datang ke TPS pada  9 Desember 2020 nanti telah mantap dengan pilihan masing-masing. 

"Jalannya debat ke-2 ini sifatnya akan memantapkan pilihan pemilih kepada paslon yang memang sudah menjadi pilihan hati mereka," kata koordinator Indikator Politika Sumbar, Riau, Jambi dan Kepri ini.

Kalaupun masih ada yang akan mendapat insentif politik  elektoral adalah dari pemilih yang benar-benar masih mempertimbangkan segi komitmen pemimpin yang diyakini tidak hanya bisa orasi atau menguasai kata-kata, tetapi yang juga dipercaya akan benar-benar bisa mewujudkan dalam perbuatan, yakni yang diyakini lebih gigih dan siap mebuktikan kerja nyata untuk Sumbar yang lebih baik ke depan. 

"Pemilih akan bisa menimbang-nimbang lagi mana pemimpin yang berlebihan dalam olah kata saja, padahal di dalam perbuatan atau pengalaman kinerjanya tidaklah sesuai dengan apa yang mereka sampaikan," sebut Edi. 

Secara khusus khalayak pemilih masih bisa memeriksa kembali pengalaman kinerja para paslon yang mungkin hanya menyilaukan pandangan publik dengan berbagai janji dan narasinya. Padahal selama mereka menjalankan amanah sebagai pejabat publik, mereka sendiri terbukti belum cukup cakap dan minim bukti kinerja atau kerja nyatanya dalam membangun daerah menjadi lebih maju dan sejahtera.

Edi menyebutkan, peringkat IPM Sumbar yang stagnan dalam 10 tahun terakhir, lambannya  pertumbuhan ekonomi daerah dalam 4 tahun terakhir dan sebagainya, sangatlah membutuhkan hadirnya pemimpin daerah yang benar-benar berkarakter gigih, pekerja keras dan berani mengambil keputusan.

Kemudian pemimpin yang lebih siap bersusah payah dan bertungkus lumus memperjuangkan kepentingan dan aspirasi rakyat guna memastikan pemerintah provinsi hadir dalam mewujudkan perubahan Sumbar yang lebih baik.

Di lain pihak Edi juga menegaskan, partisipasi tetap jadi tantangan. Selain karena pandemi, sosialisasi pilkada oleh KPU juga terasa sangat minim dari sebelumnya. Padahal justru dengan pandemi ini, harusnya kinerja KPU dalam melakukan sosialisasi juga harus lebih ditingkatkan dan harus lebih kreatif. 

"Hal itu tidak cukup tampak dilakukan. Masih cukup beruntung kontestasi di antara paslon dalam pilgub Sumbar 2020 ini lebih kompetitif dibanding pilgub sebelumnya," kata dia. (***). 


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved