arrow_upward

Mahyeldi- Audy Solusi Bagi Milenial Sumbar

Selasa, 03 November 2020 : 10.24

 


Oleh Reido Deskumar 

Kontestasi Pemilihan Gubernur Sumbar 2020 menempatkan 40% pemilih milenial didalamnya. Angka ini merupakan persentasi yang sangat besar dalam pesta demokrasi di Sumatera Barat. Tentunya ini menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap pasangan calon (paslon) dalam mendulang suara. Maka tak heran jika semua paslon membidik millenil hingga ada yang memaksa memillenialkan diri meski secara teori dan konsep tidak masuk kategori arti millenial. Namanya usaha, sah saja jika paslon menggiring opini paling milenial atau bahkan peduli  milenial walau nyatanya tak milenial lagi. 


Milenial memiliki kharakteristik tersendiri. Diantaranya memiliki kecenderungan berkumpul, berkomunikasi dan lebih enjoy berinteraksi dengan sesama milenial. Hal tersebut dikarenakan adanya kesamaan frekuensi dan tidak adanya perbedaan usia. Sehingga crash of age benturan usia dalam teori millenial bisa dihindari. Maka milenial tidak bisa dipahami oleh Ayah, tidak bisa milenial dipahami oleh Bapak bahkan milenial tidak bisa dipahami oleh seorang Jendral. Melainkan yang bisa memahami, mengerti milenial ya milenial itu sendiri. 


Dilihat dari emat paslon yang berlaga di Pilgub Sumbar, satu-satunya paslon yang memenuhi klasifikasi milenial secara konsep dan teori yaitu Mahyeldi -Audy. Ya, mereka adalah satu-satunya paslon millenial diantara yang lainnya. Maka sebagai representatif milenial, Mahyeldi -Audy memposisikan milenial sebagai aset yang memiliki potensi besar, harus  mendapatkan tempat, harus dikelola dan diberdayakan untuk membangun Sumetera Barat. Karena pada akhirnya Sumatera Barat adalah milik milenial itu sendiri. 

Mahyeldi-Audy sangat memahami konsep milenial secara utuh. Tidak asal menarik milenial dalam program yang ditawarkan. Dalam poin ini yang paling ditekankan Mahyeldi- Audy ialah hadirnya support system yang jelas dan terukur. Sehingga milenial bisa berkreativitas dan berkarya seluas-luasnya.  

Salah satu program unggulan yang dihadirkan menjawab keluh kesah milenial  ialah mencetak 100 ribu entrepreneur muda dengan program Digital Creative Enterpreneur. Pogram ini memiliki empat turunan  yaitu Fresh Graduate Academy, Online Academy, Thematic Academy dan Digital Enterpreneurship Academy. Semua program ini sudah mengakomodir seluruh potensi milenial. Baik itu bidang Usaha Mikro, Kecil , Menengah UMKM dan Start Up. Program ini juga mempersiapkan lulusan perguruan tinggi terampil di bidang ekonomi kreatif dan teknologi informasi  dan komunikasi.  Dan yang terpenting, milenial mampu bersaing pada era indusrtri 4.0.

Program Mahyeldi- Audy tersebut juga mencakup millenial penyandang disabilitas. Bagi Mahyeldi- Audy disabilitas merupakan bagian dari masyarakat yang mempunyai kedudukan, hak, kewajiban dan peranan yang setara. Sehingga dengan program Digital Creative Enterpreneur milenial penyandang disabilitas bisa bersaing untuk berkreasi dan berinovasi di Sumatera Barat.

Agar program Digital Creative Enterpreneur kuat dan legalitasnya jelas, Mahyeldi Audy memastikan penegakan hukum berwirausaha di kota/kabupaten yang ada di Sumatera Barat. Sehingga peran perintah terutama support system yang diberikan hadir di tengah-tengah milenial Sumatera Barat.

Program keren ini bisa terealisasi jika masyarakat dan milenial khususnya, mendukung penuh Mahyeldi Audy untuk menjadi Gubernur dan Wakil Guburnur Sumatera Barat. Jika ini sudah dihadirkan. Maka dipastikan milenial akan mendapatkan tempat berkreasi, berinovasi dan berkarya seluas-luasnya.(***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved