Padang, AnalisaKini.id- Sejumlah anak muda di Padang menyayangkan kampanye hitam yang terjadi pada Pilkada Sumbar 2020. Salah satunya ialah tentang berita fitnah yang menyebut calon Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, sebagai keturunan PKI (Partai Komunis Indonesia).
“Ini pembelajaran yang buruk bagi kita generasi muda. Kontestasi politik tidak semestinya harus menjelek-jelekkan seperti ini, apalagi sudah main fitnah,” tutur mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Afdal Kurnia (25), Rabu (21/10).
Menurut dia, fitnah tentang Nasrul Abit keturunan PKI bisa merusak rasa kekeluargaan dalam pilkada kali ini. Padahal, Pilkada Sumbar ini mengusung semangat dengan slogan “Pilkada Badunsanak”.
Hal senada disampaikan seorang warga Padang, Reza Putra (30). Ia berpendapat penyebaran berita fitnah itu hanya untuk meruntuhkan reputasi Nasrul Abit.
“Setahu saya, Nasrul Abit pernah jadi bupati, lalu jadi wakil gubernur. Kenapa baru sekarang muncul isu anak PKI ini? Jelas ini cara-cara kotor,” kata dia.
Secara pribadi, ia marah terhadap fitnah seperti itu. Ia menilai cara-cara seperti itu tidak manusiawi dan berharap oknum yang memunculkan isu tersebut segera bertobat.
Warga Padang lainnya, Mutia Ariyani (29), mengatakan seharusnya dalam pesta demokrasi tidak ada serangan-serangan menggunakan isu-isu buruk. Menurutnya, tuduhan yang tak berdasar itu akan sangat merugikan, baik bagi calon maupun bagi pendukungnya.
“Masih zaman menyerang dengan isu seperti itu? Isu PKI ini sangat sensitif, apalagi dari berita yang saya baca soal isu tersebut sangat tidak berdasar, tidak ada sumber, dan juga tidak ada datanya,” ujar Mutia.
Ia berharap Nasrul Abit tidak terpengaruh dengan serangan kampanye hitam ini. Ia berpendapat akan lebih baik lagi pasangan nomor urut 2 ini tetap fokus menyosialisasikan visi misi dan gagasan demi perbaikan Sumbar pada masa datang.
“Tetap semangat, Pak Nasrul Abit. Saya yakin orang yang menyebar fitnah itu akan mendapat balasan dari Allah,” katanya. (***)