Mahyeldi saat kunjungi pasar Painan belum lama ini.(ist). |
Oleh Bagindo Yohanes Wempi
Masyarakat perlu bersyukur dengan adanya Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Sumbar berasal dari lulusan sarjana terapan yang akan bisa memajukan potensi alam Sumatera Barat yaitu Mahyeldi lulusan Sarjana Pertanian sebagai Calon Gubernur dan wakil Gubernurnya, Audy Joinaldy sosok lulusan Peternakan sampai paska sarjana dan juga kandidat Doktor.
Dengan adanya perpaduan sarjana pertanian dan sarjana peternakan ini nanti memimpin Sumbar akan dipastikan bisa terwujud kemakmuran dan kesejahteraan para petani/peternak. Dimana sekarang sektor ini dalam artian luas, persentase masyarakat Sumatera Barat yang ekonominya bergantung padanya mencapai 70 sampai 80 persen seperti peternakan, perkebunan, pertanian tanaman pangan dan kehutanan.
Sama-sama diketahui zaman orde baru petani/peternak di Sumatera Barat berjaya, mereka menjadikan hasil panennya untuk menyekolahkan anak sampai keperguruan tinggi, mangadangkan anak padusi (biaya pesta perkawinan). Serta hasil tani atau ternak tersebut juga dijadikan sebagai modal untuk pergi merantau dan modal untuk beribadah haji ke tanah suci Mekah. Begitu strategisnya penghasilan sektor pertanian ini.
Sekarang juga demikian, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menjadikan sektor ini sebagai proritas memberi pendapatan asli daerah tertinggi, berasal dari sektor pertanian dan peternakan. Maka tidak hanyal Paslon Gubernur Sumbar, Mahyeldi-Audy akan mencoba memaksimalkan memajukan, serta membangun sektor pertanian secara serius dengan berkomitmen untuk mendorong sektor tersebut dengan mengalokasikan anggaran 10 persen dari APBD Propinsi Sumatera Barat setiap tahunnya.
Nah barang tentu untuk memajukan sektor pertanian ini perlu ada analisis dari 19 kabupaten/kota di Sumatera Barat terdapat 11 kabupaten yang basisnya terhadap sektor pertanian besar. Yang kemudian dapat diketahui komodi unggulan masing-masing kabupaten/kota tersebut. Maka produk utama kabupaten dan kota tersebut dikondisikan untuk diberdayakan dan dijaga nilai tambahnya.
Perlu diketahui juga data keunggulan produk pertanian di kabupaten dan kota yang akan disinergiskan. Selajutnya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menetapkan kebijakan pembangunan/pengembangan sektor perekonomian pertanian dan peternakan daerah yang akan mengacu pada basis unggulan masing-masing kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Barat tersebut secara adil dan merata.
Salah satu langkahnya adalah Pemerintah Provinsi Sumbar bekerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota akan meningkatkan sektor pertanian dengan cara pembenahaan infrastruktur pertanian/peternakan dan juga akan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD pertanian/peternakan) bergerak dibidang produksi, penampung/pengolah hasil atau penjualan.
Untuk mengembangkan BUMD lebih bermanfaat salah satu akan menampung semua hasil produksi pertanian/peternakan, dan langkah kerjanya juga akan disinergiskan dengan Badan Umum Nagari (BUMNag) untuk pemanfaatkan hasil panen komiditi tersebut bisa bernilai jual tinggi ditingkat nagari.
Artinya adalah nanti Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak disektor pertanian dan perternakan ini akan dijadikan wadah untuk membeli hasil pertanian/peternakan dengan harga mahal dan juga dijadikan sarana menstabilkan harga produk-produk pertanian/peternakan tersebut saat hasil panen melimpah. Maka kedepan tidak adalagi petani/peternak merugi saat panen raya.
Di samping itu BUMD bisa juga dijadikan sebagai motor memanfaatkan lahan-lahan terlatar milik pemeritintah dan lahan terlantar milik kaum/suku. Sama-sama mendorong pemanfaatan lahan terlantar tersebut kesatu sektor produk unggulan seperti penanaman sejuta hektar lahan ngangur/kosong untuk tanaman jagung yang akan dikelola oleh perusahan daerah propinsi dan BUMNag.
Paslon Maheyeldi-Audy Paslon Gubernur Sumbar dengan latar belakang lulusan pertanian dan peternakan tersebut akan lebih mudah merealisasikan visi, misi dan program unggulan disektor ini. Apalagi langkah tersebut juga mendukung program ketahanan pangan yang digalakkan oleh Presiden RI, H. Jokowi.
Maka kedepan akan lebih cepat juga tercapainya Sumatera Barat sebagai lumbung pertanian dan peternakan nasional. Sedangkan hasil-hasil sektor pertanian lainnya seperti cengkeh, kulit kayu manis, pala, gambir dan lainnya akan tetap diekspor kenagara lain. dikarenakan masih besarnya permintaan dari luar negeri.
Langakah ekspor komoditi tertentu ini juga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) yang saat ini sudah menurun akibat tekanan ekonomi pandemic Covid-19.
Maka seandainya Mahyeldi-Audy diberi mandat oleh rakyat Sumatera Barat, menang jadi Kepala Daerah, Langah-langkah memajukan sektor pertanian/peternakan ini sudah nyata dan dipastika akan diproritaskan sesuai dengan basis keilmuan lulusan masing-masingnya (***)