arrow_upward

200 Ribu Karyawan Pusat Perbelanjaan di Jakarta Dirumahkan Akibat Corona

Minggu, 11 Oktober 2020 : 18.07

 


Jakarta, AnalisaKini.id - Pusat perbelanjaan menjadi salah satu sektor yang terdampak cukup parah akibat pandemi Corona. Berbagai kebijakan seperti pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan work from home (WFH), berpengaruh langsung terhadap mal.

Jumlah pengunjung yang kian sepi itu akhirnya membuat banyak tenant restoran dan kafe di mal tak mampu bertahan dan terpaksa tutup. Akibatnya, sebagian besar karyawan pusat perbelanjaan saat ini sudah dirumahkan.

Menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, untuk pusat perbelanjaan yang di wilayah Jakarta saja, setengah dari karyawan sudah dirumahkan. Adapun jumlah pekerja mal di ibu kota itu mencapai 400 ribu orang.

"Jumlah karyawan yang bekerja di sektor usaha restoran dan kafe di Jakarta ada sekitar 400.000 orang. Yang dirumahkan sekitar 50 persen," ujar Alphonzus Minggu (11/10/2020) seperti dikutip dari kumparan.com.

Para pengusaha mal, kata Alphonzus, sebelumnya sudah melakukan berbagai cara agar tak merumahkan karyawan. Salah satunya dengan bersurat pada pemerintah agar mau membantu menanggung 50 persen gaji penjaga toko.

Sayangnya, Alphonzus menyatakan permintaan tersebut belum disetujui hingga kini. Permintaan ini mereka layangkan sejak DKI Jakarta kembali menerapkan PSBB ketat pada 13 September 2020.

"Pemerintah masih belum memberikan persetujuan atas permintaan subsidi gaji 50 persen," ujarnya.

Jika kondisi tersebut terus berlanjut, ia khawatir karyawan bukan cuma dirumahkan, tapi juga akan terkena PHK. Sebab saat ini, kata Alphonzus, sudah sebanyak 20 persen restoran dan kafe di mal yang terpaksa menutup usaha.

"Kalau Restoran dan Kafe terus menerus tutup maka karyawan bukan cuma hanya dirumahkan saja tapi berpotensi lanjut ke PHK," sambung Alphonzus.(***)



Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved