arrow_upward

Nasihat Mereka yang Terpapar Covid-19, Patuhi Protokol Kesehatan

Sabtu, 29 Agustus 2020 : 08.00
Afrizal.
Padang, AnalisaKini.id - Anggota DPRD Sumatera Barat, Afrizal dan Wartawan Padang TV, Ficky Tri Saputra tak menyangka terpapar Covid-19. Setelah menjalani karantina di Rumah Sakit Semen Padang Hospital dan BPSDM Padang Besi, keduanya tampak segar dan bugar.

Itu terlihat ketika kedua Zoom Meeting dengan Gubenur Sumbar, Irwan Prayitno, Wakil Walikota Payakumbuh Erwin Yunaz dan sejumlah wartawan se-Sumbar, Jumat (28/8/2020).

Jumpa pers yang diprakarsai Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumbar, Afrizal menceritakan awalnya terpapar Covid-19.

"Saya tidak tahu dimana terpapar Covid-19. Yang jelas saya baru pulang dari Jakarta lewat jalur darat, Pekanbaru. Sesampai di Padang saya rapat paripurna di DPRD Sumbar. Saat itu badan saya tak enak. Saya minta diswab. Hasilnya, error. Saya minta di swab lagi, karena kondisi tubuh rasanya tak enak. Keesokan harinya, hasil swabnya positif.

"Ketika dihubungi Dinas Kesehatan Sumbar, rasanya untuk berdiripun tak kuat. Tapi saya harus kuat. Saya kumpulkan keluarga, anak dan istri. Hari ini, orangtua kalian positif, tolong doakan. Tapi kalau Tuhan berkata lain, anggap ini pertemuan terakhir. Tolong doakan bapakmu ini masuk surga dengan sebaik-baiknya," kenang Afrizal kala itu

Ia mengakui kalau hari pertama dan kedua itu awalnya syok. "Hari ketiga kemudian saya harus lawan Covid-19. Saya harus sehat dan saya posting dimana-mana tentang Covid-19. Saya jalani saja lagi. Perkuat imun tubuh, olah raga dan enjoy serta hati yang riang adalah obat penyembuh paling mujarab," katanya yang menekanan patuhi protokol kesehatan.

Tak hanya itu, ia juga menceritakan awal gelaja terpapar corona. Pertama kali, gejalanya sakit perut yang melilit. Mau muntah, tapi tak muntah. Setelah itu badan meriang. Lantas dia kontak orang Dinas Kesehatan untuk lakukan swab mandiri. Hasilnya positif.

Lantas Afrizal minta di rawat di rumah sakit, karena dirinya ada riwayat penyakit bawaan, diabetes sudah 13 tahun. Kalau di rumah, tak dapat obat. Dia bukan pula seorang dokter. Dia minta dirawat di Rumah Sakit Semen Padang Hospital.

Afrizal percaya rumah sakit paham betul dengan penyakit yang dia derita, sebab dijaga dokter dan dapat obat. Tubuh Afrizal yang tampak sehat dibandingkan sembilan hari lalu.

Dia melanjutkan, kini kondisinya luar biasa baiknya. Pagi hari berjemur. Siang, sore dan malam dipasok dengan makanan gizi, buah-buahan plus vitamin yang luar biasa. Tentunya diselingi dengan olahraga di kamar dan koridor tempatnya menginap.

"Saya puji pelayanan dari standar pelayan luar biasa bagus. Kamarnya seperti hotel bintang tiga, makan diantar dan ada laundry untuk mencuci pakaiannya. Hanya sayang tak ada air panas," ucap Afrizal yang tidak ingin dilihat siapapun di rumah sakit. "Kalau saya sudah sehat dan di rumah saja dilihat," tegas Afrizal tampak sehat.

Dikatakannya, pertama swab hasilnya positif. Selasa kemarin swab, hasilnya negatif. Mudah-mudahan swab lagi, hasilnya negatif juga. Dan bisa berkumpul dengan keluarga besar.

"Sembilan anggota keluarga saya langsung swab di Cluster Kajati Sumbar. Alhamdullilah hasilnya negatif," jelasnya.

Ficky Tri Saputra.
Hal senada juga dirasakan, Ficky Tri Saputra. Ia bersyukur istri, anak dan keluarga besarnya tidak terkena. "Alhamdullilah hasilnya negatif," jelas Ficky yang selalu dikirimi makanan sama sahabat-sahabatnya yang peduli.

Melalui Zoom, Ficky Tri Saputra menceritakan, perjalanannya positif, karena kelalaiannya lupa mengindahkan protokol kesehatan. Mulai dari bersalaman hingga tidak mengunakan masker serta social distancing.

"Saya dapat input kalau salah satu anggota dewan positif Covid-19. Itu mengharuskan saya berinisiatif swab di Puskesmas Andalas. Sehari hasilnya keluar saya terpapar positif," jelas Ficky yang datang sendiri ke 'pesantren' BPSDM Padang Besi, hanya baju saya yang dibawa ambulan.

Ia menceritakan kalau selama di 'Pesantren' masih bisa berkomunikasi dengan teman-teman. Diakuinya, kalau balai karantina di BPSDM paling favorit tempatnya dan alamnya masih asri.

Keduanya menyarankan kepada masyarakat, tetap mengindahkan protokol kesehatan. Tetap menjaga jarak, pakai masker, rajin cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer. Paling penting jangan bersalaman kalau ketemu dengan orang. (sumber harian singgalang)


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved