Wawako Padang Hendri Septa mengundang PT Gojek Indonesia Padang terkait aspirasi para ojol. (humas). |
"Verifikasi muka (vermuk) seperti yang dihebohkan para ojol apalagi ada pula yang menyebut itu sama saja dengan PHK, sama sekali tidak benar. Tapi semata-mata untuk keamanan ojol dan penumpangnya, "kata Wawako Hendri Septa, Selasa (7/7/2020) di kediamannya.
Branch Manager PT Gojek Indonesia Padang Septian Dwijayanto membenarkan pernyataan Wawako tersebut. Vermuk sendiri dilaksanakan mulai 3 sampai 17 Juli 2020.
"Kami mengimbau para driver untuk hadir ke kantor gojek melaksanakan verifikasi. Setelah verifikasi selesai, pihak gojek akan menghapus akun joki dan mengubah akun sesuai dengan pemilik aslinya," kata Septian didampingi Operation Supervisor Ganang Wicaksono.
Disebutkan langkah ini dilakukan lantaran banyaknya akun joki atau tidak sesuai dengan pemilik aslinya dengan tujuan memberikan pelayanan maksimal dan rasa aman kepada customer gojek di Indonesia dan Padang khususnya.
Sedangkan terkait program berkas yang diminta ojol agar dihapus karena akan mengurangi pendapatan karena skema insentif bonus dihapuskan, dijawab Septian adalah salah.
"Untuk masalah bonus, gojek mengeluarkan program berkat yaitu menurunkan poin yang harus dicapai menjadi 13 poin. Apabila sudah mencapai 13 poin namun untuk pendapayan belum cukup 90.000 maka digenapkan dan diberi bonus oleh gojek menjadi 90.000,- ,"terangnya.
Sedangkan terkait maslaah potongan yang terlalu besar, pihak gojek Padang sudah membuat perjanjian dengan driver gojek pada saat oertsma kali registrasi menjadi anggota gojek untuk potongan selalu menyesuaikan pasar dan ketentuan dari pusat.
Dalam kesempatan itu, hadir jaga Kadis Perhubungan Dian Fakri, Kepala Tata Usaha Kesbangpol, Eri Jasman, dan Polresta (perwakilan polresta (Darmawi) dan pejabat lainnya.(***)
Bagikan