Gebril Daulay. |
Menurut ketua Panitia Yogi Resya Pratama, setiap peserta menyanyikan satu lagu wajib dan satu lagu bebas. Lagu wajibnya adalah Alek Demokrasi yang merupakan jinggle pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat 2020. Lagu bebas, diserahkan pada peserta lagu apa yang disukai dan lagunya boleh ciptaan peserta sendiri.
"Ini kegiatan yang luar biasa bagi anak anak milenial yang suka bernyanyi. Cukup dengan bergitar dan merekam aksinya, mereka sudah dapat ikut festival virtual,"ujar Yogi.
Kegiatan berlangsung dari 16 Juni s/d 5 September 2020. Namun video peserta paling lambat diterima panitia 20 Agustus.
"Beginilah cara Scientia mendukung dan menyukseskan pesta demokrasi di Sumatera Barat. Jadi tunggu apalagi, anak muda mari bernyanyi dan tetap jaga jarak serta kesehatan," kata Yogi.
Sementara itu, Komisioner KPU Sumbar, Gebril Daulay memberikan apresiasi terhadap kegiatan kreatif yang dilaksanakan Scientia. Penyelenggaraan Pilkada serentak 2020 dilihatnya penuh tantangan, karena dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19.
"Jadi dibutuhkan kegiatan - kegiatan kreatif yang dapat menyentuh pemilih milenial tanpa harus bertatap muka/berkumpul. Siva 2020 menyanjikan dua hal, pertama kreativitas anak muda tumbuh, dan kedua pesan pilkada tersampaikan dengan apik," ujar Gebril.
Dia berharap ruang kreatif seperti Siva 2020 dapat mengedukasi dan mendorong partisipasi pemilih serta kesadaran politik generasi muda. (***)
Bagikan