Mahyeldi dan Audy Joinaldy sarapan bersama di Jakarta Selatan. |
Namun, serangan itu tidak goyahkan pasangan koalisi dua partai religius, PKS-PPP ini. Hal itu terlihat Sabtu (18/7/2020) pagi, Mahyeldi-Audy sarapan pagi bersama dengan menu lontong Padang di kediaman Audy di Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
Sarapan santai di meja itu hanya empat orang saja. Selain Mahyeldi-Audy, juga diikuti Sekretaris Pribadi (Sespri) Mahyeldi dan Ketua Tim Media Audy Joinaldy, Nuzul “Joen” Amri. Mereka terlihat tak risau dengan fitnah itu.
Fitnah yang mulai disebar para pembenci dan lawan politik itu antara lain dikait-kaitkannya Audy dengan terpidana kasus suap kepada Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria, yaitu M Yamin Kahar.
Group Dempo yang dimiliki Yamin Kahar disebut juga terlibat dalam menyokong pendanaan kampanye Mahyeldi menuju kursi BA 1.
“Fitnah yang kejam sekali. Padahal tidak ada satu rupiah pun dana pribadi saya atau keluarga di Dempo Group,” kata Audy menjawab singkat fitnahan itu.
Mahyeldi pun terlihat santai dengan tudingan yang disebar orang-orang jahat di berbagai media sosial dan aplikasi berbagi pesan seperti whattsapp itu.
“Biar sajalah fitnah-fitnah itu. Kita tetap bekerja saja,” kata Mahyeldi yang dalam beberapa hasil survei berada di posisi paling atas, jauh meninggalkan pesaing-pesaingnya.
Dalam pertemuan itu, Mahyeldi dan Audy juga mematangkan program-program mereka terkait pengembangan ekonomi dan pertanian di Sumbar.
Mereka juga membahas harga komoditi pertanian yang sedang tidak stabil. Bahkan, keduanya sepakat untuk menggerakkan milenial Minang untuk menjadi penggerak utama ekonomi Sumbar.
Ketua Tim Media Audy, Nuzul Amri menambahkan, sarapan ini tidak direncanakan, tapi kebetulan saat Mahyeldi ke Jakarta, sekaligus diskusi.
Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) ini mengatakan, kemarin selama 10 hari di Sumbar berkeliling juga dalam rangka evaluasi. Baik Pak Mahyeldi maupun Pak Audy tetap santai. Tak begitu ambil pusing dengan serangan lawan-lawan politik yang mulai tak terkontrol.(***)
Bagikan