arrow_upward

Fateta Unand Kirim Mahasiswa ke Jepang untuk Program Sandwich

Kamis, 16 Juli 2020 : 19.54
Dekan Fateta Unand, Dr. Feri Arlius.
Padang, AnalisaKini.id- Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan lulusan, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas (Fateta Unand) menggalang kerja sama international
dengan perguruan tinggi di negara Jepang.

"Dari kerja sama tersebut, tahun ini Fateta Unand akan mengirim dua mahasiswanya ke Gifu University – Jepang untuk mengikuti Program Sandwich selama 6 bulan," kata Dekan Fateta Unand Dr.Feri Arlius kemarin di Padang.

Menurut dia, program Sandwich adalah program penempatan mahasiswa ke universitas lain untuk melakukan perkuliahan dan penelitian selama periode waktu tertentu.

Disebutkan, mahasiwsa yang akan berangkat adalah Ririn Fatma Nanda dan Le Phuc Quan dari Program Studi Magister Teknologi Industri Pertanian.

"Le Phuc Quan adalah mahasiswa asal Vietnam yang saat ini sedang mengikuti program magister (S2) di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas," sebut Feri didampingi Ketua Program Studi Magister Teknologi Industri Pertanian, Prof. Tuty Anggraini, PhD.

Dalam Program Sandwich ini, kedua mahasiswa akan melakukan serangkaian penelitian dimana Ririn Fatma Nanda akan dibimbing oleh Prof. Kohei Nankano dari Laboratorium Postharvest Engineering, dan Le Phuc Quan akan dibimbing oleh Prof. Katsuno dari Laboratorium Food Processing Chemistry.

Kegiatan penelitian akan dimulai dari Oktober 2020 – Maret 2021. Untuk kegiatan ini, mahasiswa tersebut mendapat bantuan beasiswa dari Japan Student Services Organization (JASSO).

Dengan adanya program ini diharapkan akan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan lulusan, membuat mahasiswa mempunyai pengalaman dan wawasan international, serta bagian dari rencana Fateta Unand untuk “Go International”.

Feri menjelaskan, sesuai dengan visi dan misi Fateta Unand untuk “Go International”, maka telah dijalankan beberapa kegiatan antara lain, menerima mahasiswa asing untuk kuliah di Fateta Unand, memberi beasiswa untuk mahasiswa asing, mengirim dosen dan mahasiswa ke Universitas lain di Luar Negeri.

Kemudian, mengadakan Seminar International setiap tahun, membuat kerjasama dengan Universitas Luar Negeri untuk pertukaran mahasiswa dan dosen.

"Pada kuliah regular, setiap dosen minimal satu kali wajib mengajar dengan menggunakan Bahasa Inggris," kata Feri, mantan aktivis mahasiswa yang kini juga menjadi Ketua HKTI Sumbar dan pengurus DPP IKA Unand. (***)


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved