arrow_upward

Akibat Corona, Target Deviden BUMN Rp43 Triliun, Paling Terealisasi Rp15 Triliun

Kamis, 02 Juli 2020 : 20.56
Erick Thohir.
Jakarta, AnalisaKini.id-Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan dampak Covid-19 juga akan terjadi pada setoran kepada negara. Diperkirakan tahun depan BUMN hanya akan mampu menyetorkan dividen Rp10 triliun-Rp15 triliun saja.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan 90% perusahaan BUMN sangat terganggu dengan adanya Covid-19 sebab berdampak pada supply, demand, operasional. Perusahaan yang bisa sustain dalam kondisi saat ini seperti perusahaan telekomunikasi, perusahaan farmasi dan perkebunan.

"Mohon maaf, jebol dividen karena 90% kena Covid tahun ini Rp 43 triliun dividen dan (target awal) optimistis 2021 meningkat. Dengan adanya Covid kalo bisa 25% tahun ini yakni Rp 10 triliun-Rp 15 triliun. Target awal di atas Rp 43 triliun," kata Erick dalam acara diskusi virtual, Kamis (2/8/2020).

Dia menjelaskan, tahun ini perusahaan BUMN yang biasanya memberikan dividen kepada negara terpaksa menggunakan pemasukannya untuk menjaga stabilitas keuangan perusahaan. Sebab, BUMN tak boleh melakukan PHK sehingga ketimbang memberhentikan karyawannya lebih baik setoran kepada negara menjadi berkurang.

"Apakah ini dibilang pemborosan atau tidak ini tugas negara dan komitmen beda dengan swasta," tegasnya  seperti dikutip dari cnbcindonesia.com

Hal yang sama juga telah disampaikan Erick kepada DPR. Ketua Komisi VI DPR  Aria Bima mengatakan tahun depan jumlah dividen akan turun dibanding dengan tahun lalu. Soalnya, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan lebih difokuskan untuk kembali menggerakkan perekonomian nasional.

Dia menjelaskan, penyetoran dividen tak menjadi fokus di tahun depan, pasalnya perusahaan-perusahaan swasta saat ini mengalami tekanan berat sehingga perusahaan BUMN mau tak mau harus menjadi motor penggerak agar ekonomi membaik pascapandemi Covid-19.

"Status ada penurunan penerimaan dividen. Kita tidak terlalu berharap dari dividen yang kami minta supporting terjadinya pertumbuhan mulai bagaimana lebih, bukan benefit korporasi tapi benefit kepentingan bangsa, negara, rakyat lebih besar," kata Aria usai Rapat Kerja dengan Kementerian BUMN, Senin (22/6/2020).

"Kalau dikejar dividen justru terjadi yang lebih korporatif ya ini meleset tujuan kita karena sektor private berat jadi BUMN harus proaktif dan ekspansif makanya kita berikan dukungan," tandasnya. (***)
Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved