Walikota Ramlan Nurmatias dengan penghargaan yang diraihnya. (humas) |
Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota dalam Pilkada Bukittinggi sudah mulai bermunculan. Namun dari sekian pasangan calon yang muncul, baru pasangan Ramlan Nurmatias dan Syahrizal (RaSya) yang sudah ditetapkan lolos dari jalur perseorangan (independent) oleh KPU Kota Bukittinggi.
Walaupun pendaftaran bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Pilkada Bukittinggi akan dilaksanakan 4 – 6 September 2020 oleh KPU Bukittinggi. Namun hawa Pilkada sudah mulai terasa dalam hati warga Kota Bukittinggi. Misalnya dari hasil verifikasi faktual oleh KPU kepada warga yang memberikan dukungan kepada pasangan RaSya.
Terbaca, warga memang benar-benar memberikan dukungan dan berharap paslon RaSya adalah satu-satunya yang paling layak memimpin Bukittinggi lima tahun kedepan. Kota dengan jumlah penduduk 128 ribu ini harus dipimpin oleh figur yang memiliki kapasitas sebagai pemimpin, visioner, dan memahami aspirasi masyarakat.
Berikut beberapa alasan bagi warga Bukittinggi yang Penulis dapat dilapangan untuk memilih pasangan RaSya pada Pilkada 9 Desember 2020 :
Pertama, paslon RaSya sudah berpengalaman. Ramlan Nurmatias sudah menjadi Walikota periode 2015-2020 dengan membawa perubahan luar biasa. Ramlan yang sering dipanggil Inyiak ini menyandang gelar adat Datuk Nan Basa. Pria berkaca mata ini, dinilai sukses menata kota. Ia sudah berbuat dan mempunyai berbagai kerja nyata yang dirasakan sekarang oleh warga kota.
Penataan kota yang dilakukan Ramlan tampak dari perubahan wajah Kota Bukittinggi menjadi lebih indah dan ramah lingkungan. Ruang-ruang terbuka dibangun sebagai tempat bagi warga untuk saling bersilahturahmi dan banyak dikunjungi oleh orang dari luar kota Bukittinggi.
Ramlan tahu kebutuhan warga Bukittinggi yang ingin kotanya berubah. Tak heran, lihat sepanjang jalan Sudirman sampai Pelantaran Jam Gadang kini sudah berubah dengan arsitektur yang indah dan nyaman bagi warga kota dan pengunjung yang datang di luar Bukittinggi.
Sementara Syahrizal yang juga menyandang gelar adat Datuk Palang Gagah, merupakan mantan birokrat yang mempunyai segudang pengalaman dan jabatan di pemerintahan. Syahrizal pernah menjabat berbagai kepala dinas yakni Kadis PU, Kadis Pelayanan Satu Pintu dan Sosnaker dan terakhir Kadis Pertanian.
Syahrizal disamping seorang pensiunan, juga merupakan Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kota Bukittinggi. Sangat dikenal dekat dengan ninik mamak dan tokoh masyarakat serta bundo kanduang di Kurai Bukittinggi.
Kedua, paslon RaSya memiliki segudang prestasi selama menjabat Walikota Bukittinggi. Baru tahun pertama menjabat Ramlan sudah mengukir prestasi berhasil membawa kembali Piala Adipura yang sudah lebih 20 tahun tidak didapat lagi oleh Kota Bukittinggi. Selama satu periode memimpin Bukittinggi sudah 5 kali berturut-turut berhasil meraih WTP dari BPK sejak 2015 – 2019.
Ada puluhan penghargaan nasional sudah berhasil diraih oleh Bukittinggi dibawah kepemimpinan Ramlan Nurmatias, dan baru-baru ini kembali dianugrasi penghargaan sebagai KPAI sebagai Kota Perlindungan Anak. Bahkan Ramlan sudah beberapa kali diminta sebagai narasumber seminar berbicara tentang kebijakan dan program pemerintahan Kota Bukittinggi yang dijadikan acuan bagi daerah lain.
Begitupun Syahrizal selama menjabat di Pemko Bukittinggi, sangat membantu menyelesaikan masalah Perda RTRW Tahun 2016 yang dianggap merugikan warga masyarakat yang berada di Kelurahan Bukit Apit Puhun dan Kelurahan Puhun Pintu Kabun. Terakhir Syahrizal dipercayakan sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB).
Ketiga, paslon RaSya adalah sosok pemimpin yang mau turun ke bawah. Ramlan pada tahun pertama pemerintahannya terkenal selalu turun ke kelurahan dan menemui masyarakat. Jumat Bersih menjadi programnya dimana Ia mengajak seluruh ASN dan warga untuk membersihkan saluran air dan drainase yang sering membuat kota ini banjir.
Pada saat pandemic Covid-19 masuk ke Bukittinggi. Ramlan kerahkan seluruh aparatur dan ia gandeng apparat TNI/Polri untuk memutuskan jaringan penyebaran virus Covid-19.
Ramlan langsung turun tangan ikut melakukan penyemprotan disinspektan dipenjuru kota bersama apparat TNI/Polri dan ASN. Ia ambil kebijakan meliburkan anak sekolah dan merumahkan ASN yang hamil serta cepat mengabil kebijakan stay at home bagi ASN agar bisa mengurangi penyebaran virus Covid-19.
Ketika pandemi Covid-19 melanda ekonomi warga, Ramlan tercatat sebagai kepala daerah yang pertama menyiapkan program bantuan sembako dari APBD bagi warganya. Tidak itu saja, Ramlan pun langsung turut ke lapangan menyerahkan bantuan dan memastikan bantuan sampai kepada warga yang terdampak. Hasil kerja keras Ramlan ini dalam penanganan pandemi Covid-19 mendapat pujian dari Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
Sementara Syahrizal sungguhpun sudah pensiuan dari ASN, bersama unsur ninik mamak mengajak warga dan kaumnya untuk mensosialisasikan protokol kesehatan. Datangi rumah ke rumah untuk melihat secara langsung warga yang terdampak pandemi Covid-19.
Keempat, paslon RaSya sosok yang cerdas dan inovatif. Ramlan misalnya membangun RSUD serta berbagai pembangunan lainnya seperti gedung sekolah sudah puluhan sekolah SMP dan SD yang dibagun baru.
Kantor pemerintahan seperti kantor kelurahan, kantor satpol PP, Puskesmas dibangun baru untuk membuat nyaman aparatur dan pelayanana kepada masyarakat menjadi optimal.
Ramlan juga membangun Mall Pelayanan Publik (MPP) di Belakang Balok. MPP merupakan kantor dengan tujuan untuk memudahkan pelayanan bagi warga dalam mengurus adminsitrasi dan perizinan. Ramlan juga membangun Bukittinggi Commad Center (BCC), sarana komunikasi efektif antar pemimpin, staf dan warga bandung, berbasis teknologi informasi.
Kelima, paslon RaSya mempunyai pendamping (istri) yang juga aktif membantu kerja suami melalui kegiatan Tim TP PKK. Yessi Ramlan Nurmatias misalnya punya kepribadian yang sederhana. Aktif berbagai kegiatan TP PKK dan tidak banyak ikut campur dalam jabatan suaminya memimpin ASN.
Yessi Ramlan punya inovasi sendiri dengan Program Sekolah Keluarga yang sudah diakui dan mendapatkan penghargaan secara nasional. Disamping puluhan penghargaan lainnya yang berhasil diraih bersama Tim TP PKK Kota Bukittinggi.
Keenam, paslon RaSya merupakan putra daerah yang dekat dengan paguyuban dan punya kerja nyata. Ramlan Nurmatias dilahirkan di Bukittinggi 10 Agustus 1964. Besar di Bukittinggi dan mempunyai riwayat pendidikan, pekerjaan dan organisasi di Bukittinggi.
Syahrizal lahir di Bukittinggi 12 Desember 1961, mempunyai riwayat pendidikan, pekerjaan dan organisasi di Bukittinggi dan pernah bekerja sebagai ASN di Kabupaten Agam.
Karena keduanya sudah besar dan lama hidup serta bekerja di Kota Bukittinggi. Sudah tentu keduanya bisa merasakan bagaimana kehidupan menjadi warga dan pemimpin di Bukittinggi. Ramlan juga dikenal dekat dengan berbagai paguyuban yang berada di Bukittinggi, disamping ia juga dikenal dekat dengan warga asli Bukittinggi yakni Kurai.
Selama satu periode menjabat Walikota Bukittinggi, Ramlan sudah mempunyai kerja nyata yang bisa dibanggakan. Intinya Ramlan sudah berbuat yang bagus dipertahakan dan mana yang belum terlaksana akan jadi PR baginya di periode kedua.
Warga Bukittinggi banyak berharap Ramlan diberikan kepercayaan untuk periode kedua agar melanjutkan program yang belum tercapai. Kata warga lebih baik memberikan peluang bagi Ramlan untuk melanjutkan yang tinggal atau yang sedang direncanakan. Dari pada paslon baru yang akan berencana membuat yang baru dan harus memulai dari nol kilometer kembali. (***)
Bagikan