arrow_upward

Guspardi Gaus : Reaktualisasi Peran dan Kebijakan Muhammadiyah

Sabtu, 13 Juni 2020 : 10.33

Drs.H.Guspardi Gaus, M.Si
Jakarta, AnalisaKini.id-Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah menggelar diskusi virtual berjudul :
" Transformasi Kiprah Progresif Memasuki New Normal".

Banyak tokoh Muhammadiyah dari berbagai kalangan dan profesi hadir dalam diskusi vitual ini. Bertindak sebagai pengarah adalah dua tokoh senior Muhammdiyah yaitu Prof.Dr.Din Syamsudin ( Mantan ketua PP Muhammadiyah 2 periode ) , Dr. H. Anwar Abbas, MM , MAg ( Sekjen MUI dan Ketua PP Muhammadiyah).

Anggota Komisi II DPR, Drs.H. Guspardi Gaus M.Si yang didapuk sebagai salah satu pembicara dalam diskusi virtual ini mengatakan, pihaknya mengharapkan kader Muhamadiyah yang selama ini sudah banyak berhasil terutama bidang akademis dan bidang intelektual, kedepan harus bergerak lebih progresif dan juga berhasil di berbagai bidang. Mulai dari bidang ekonomi, sosial, pendidikan, hukum, kebudayaan, pemerintahan sampai ke bidang politik.

Pada muktamar di Makasar 5 tahun yang lalu Muhammdiyah telah menggagas "Pilar ke- 3" dengan tujuan bagaimana Muhammdiyah melalui Majlis Ekonomi dan Kewirausahaan ( MEK ) dapat berperan aktif meningkatkan ekonomi ummat. Saat ini arah dan kebijakan Muhammdiyah melalui MEK terhadap peningkatan gerakan Kewirausahaan dan pembukaan lapangan pekerjaan akan berdampak kepada peningkatan ekonomi ummat sudah mulai menggeliat walaupun belum berjalan secara maksimal.

Guspardi Gaus yang merupakan alumnus UIN Syarif Hidatullah, juga berharap kader Muhammdiyah perlu menjadi lokomotif progresif untuk Organisasi Otonom ( Ortom ) yang berada di dalam organisasi Muhammdiyah itu sendiri dan juga lebih kritis dalam menyikapi berbagai perkembangan kekinian terhadap persoalan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kader Muhamaddiyah juga dituntut untuk berperan dan tersebar dalam berbagai bidang termasuk bidang politik. Muhammadiyah dalam gerakannya harus memastikan posisi dan perananya sebagai gerakan dakwah amar ma'ruf nahi mungkar secara konsisten terus dilaksanakan.

Dalam rangka menyongsong Muktamar Muhammadiyah dipenghujung 2020 perlu dilakukan evaluasi dan kajian terhadap sikap, peranan dan kebijakan Muhammadiyah di dalam perpolitikan nasional atau paling tidak ada gagasan dan pemikiran yg perlu disumbangkan oleh peserta Muktamar terhadap dinamika dan perkembangan perpolitikan pada pemilu 2019 sebagai bahan evaluasi untuk melakukan perbaikan terhadap pelaksanaan pilpres dan pileg di masa mendatang.

"Apakah perlu kita lakukan? Re-aktualisasi perananan dan kebijakan Muhammadiyah" dalam kancah perpolitikan Nasional?, "ujar mantan akademisi UIN Imam Bonjol Padang ini.

Dalam perjalanan sejarahnya Muhammadiyah telah banyak memberikan pengabdian dan sumbangsihnya untuk memajukan bangsa dan negara ini. Untuk itu politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini berharap bagaimana Muhammadiyah kedepan makin dapat mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara menuju masa depan yang berkemajuan.

" Bagaimana kita bisa mewarnai dan mempengaruhi kebijakan jika kita tidak berada dalam lingkaran dan pusat kekuasaan itu sendiri," imbuh legislator urang awak ini.

Oleh karena itu sudah seharusnya lebih banyak lagi kader - kader Muhammadiyah yang terjun dan mengambil posisi di kancah politik.
Muhammadiyah harus berperan dalam mewarnai dan mempengaruhi kebijakan untuk menjaga dan memelihara kemaslahatan ummat, bangsa dan negara ke arah yang lebih baik dan berkemajuan. (***)
Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved