Padang, AnalisaKini.id-Mendengar kabar Gubernur Sumatera Barat tidak menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap II, Ketua Komisi III DPRD Sumbar Afrizal tabik suga.
Dia tidak sependapat penyaluran BLT Pemprov Sumbar distop Gubernur Irwan Prayitno. Soalnya, dana BLT ini sebagai sitawa sidingin bagi masyarakat terdampak Covid-19.
”Kok distop, miris kalau BLT tahap dua periode Juli-September tidak dilanjutkan oleh Gubernur Sumbar,” ujar politisi senior Partai Golkar Sumbar, Senin (8/6) di Padang.
Afrizal pun membeberkan ketidaksinkronan alasan gubernur tentang APBD yang tidak mampu melanjutkan program BLT jaring pengaman sosial terdampak Covid-19.
”APBD Sumbar cukup mampu back up BLT tahap dua itu kok. Dari refocussing APBD tahap dua direncanakan penanganan Covid Rp 2,9 triliun, tidak menambah banyak gubernur melanjutkan BLT tahap dua,” ujarnya.
Postur APBD Sumbar untuk BLT tahap dua bisa, karena dari perencanaan direfocussing tahap dua untuk Belanja Langsung APBD Sumbar Rp 2.9 triliun tahap satu, tahap dua Rp 2.098 triliun.
”Artinya jika perencanaan penanganan covid-19 Rp 600 miliar, maka masih ada program penanganan Covid-19 anggaran tersisa Rp 1,5 tiliun. Sementara untuk BLT sendiri disiapkan anggaran Rp 215 miliar untuk tiga bulan. Rasanya untuk BLT tahap dua porsi dari APBD masih bisa tidak besar menambahnya kok,” ujar Afrizal.
Apalagi dan buat apa pula BLT Pemprov tahap II distop, lanjut Afrizal, ini sangat miris karena ketersediaan anggaran cukup dari total refocussing tahap dua senilai Rp 2.098 triliun tadi.
Harapannya, khusus Komisi III DPRD Sumbar kalau sudah ada alokasi anggaran untuk Civid-19, sebaiknya Gubernur Sumbar lanjut ke pembayaran BLT tahap dua periode Juli-September.
”Kalau sisa BLT tahap satu yang satu bulan lagi, 10-15 Juli sudah bisa dicairkan lagi,” ujar Afrizal.(***)
Bagikan