Anggota DPR RI Ade Rezki Pratama, perwakilan Badan Gizi Nasional, Ade Tyas,
pejabat terkait, tokoh masyarakat dan lainnya saat sosialisasi MBG di Aula
Kantor Walinagari Ladang Laweh, Banuhampu, Kabupaten Agam, Rabu (15/10/2025).
BUKITTINGGI,
ANALISAKINI.ID-- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus diimplementasikan ke masyarakat
oleh DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN). Sosialisasi program
MBG ini menjadi ruang penting untuk membedah arah dan makna besar dari program
MBG yang sedang digencarkan pemerintah.
Kegiatan sosialisasi dengan mengangkat tema ‘Bersama Mewujudkan Generasi Sehat
Indonesia” ini bertempat di Aula Kantor Walinagari Ladang Laweh, Banuhampu,
Kabupaten Agam, Sumbar, pada Rabu (15/10/2025). Acara dibuka dengan sambuatan
Anggota DPR RI Ade Rezki Pratama. Turut hadir juga perwakilan Badan Gizi
Nasional, Ade Tyas, serta tokoh masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Ade Rezki Pratama menegaskan bahwa persoalan gizi masih
menjadi tantangan serius dalam upaya membangun sumber daya manusia Indonesia
yang unggul.
“Ya, kita tidak bisa menutup mata bahwa masalah gizi adalah fondasi dari
kualitas manusia. Membangun SDM unggul bukan sekadar soal pendidikan dan
keterampilan, tapi juga dimulai dari tubuh yang sehat dan asupan gizi yang baik
sejak dini,” tutur Ade Rezki Pratama.
Ia menambahkan bahwa kehadiran Badan Gizi Nasional menjadi langkah
strategis untuk memperkuat kebijakan dan intervensi yang berkelanjutan.
“Koordinasi lintas sektor harus semakin solid agar upaya peningkatan gizi
masyarakat berjalan efektif. Ini bukan sekadar program makan gratis, tapi
investasi jangka panjang untuk mencetak generasi emas Indonesia 2045,” tegas
Ade.
Sementara itu, perwakilan BGN, Ade Tyas, menjelaskan bahwa MBG tidak hanya
berorientasi pada pemenuhan gizi anak sekolah, ibu hamil, dan balita, tetapi
juga membawa dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“SPPG atau Dapur MBG bukan sekadar tempat memasak makanan bergizi. Di sana
ada perputaran ekonomi lokal. Warga dilibatkan sebagai penyedia bahan baku,
pengolah makanan, hingga tenaga kerja,” jelasnya.
Menurutnya, konsep MBG menegaskan bahwa gizi dan ekonomi lokal saling
terkait erat. “Dengan melibatkan UMKM dan masyarakat sekitar, kita tidak hanya
menyehatkan anak-anak, tapi juga menggerakkan roda ekonomi di tingkat nagari,”
lanjut Ade Tyas.
Lebih lanjut, Ade Tyas juga mengingatkan masyarakat agar berhati-hati
terhadap pihak yang mengatasnamakan program MBG dan menegaskan bahwa
pendaftaran mitra resmi hanya dilakukan melalui portal resmi BGN.

